Munculnya “Perpustakaan Taman” di Taman Menara Limboto yang beroperasi setiap hari minggu .
Dimana dalam penyelenggaraannya dilakukan secara swadaya, oleh masyarakat (Ibu
Milastri Muzakkar, Ruwaidah Idrus Aliyu, Wiwin Baderan, Opa Dama) yang
didukung sepenuhnya oleh Perpusda Kab. Gorontalo. Semangat ini seyogyanya mendapat
apresiasi dari semua pihak yang benar-benar berkomitmen terhadap upaya
mencerdaskan masyarakat melalui kegiatan membaca.
Asas penyelenggaraan perpustakaan taman menyiratkan
makna bahwa masyarakat selain menjadi objek penyelenggaraan perpustakaan,
mereka juga bisa menjadi subjek dalam mendirikan, menyelenggarakan, mengelola,
mengembangkan, dan mengawasi perpustakaan. Atas alasan itulah Perpusda
Kab. Gorontalo mendorong
pendirian perpustakaan atas inisiatif dan partisipasi masyarakat.
Kegiatan Perpustakaan Taman, tidak hanya
sekedar membaca tapi lebih dari itu. Kegiatan yang dilakukan setiap minggu dalam bentuk game, outbond, prakarya, dll dengan berbagai tema antara lain tema lingkungan hidup, tema
menabung, kesehatan, kebersihan, kepedulian, sastra yang dibungkus dalam dengan
aktifitas membaca, menelusur koleksi dan game jadi tidak heran jika
Perpustakaan Taman sangat menarik bagi siswa-siswi SD.
Tujuan
akhirnya PT adalah menggalakkan
promosi gemar membaca dan pemanfaatan perpustakaan yang pada gilirannya akan menjadi suatu
budaya atau kebiasaan bagi dirinya. Budaya baca tersebut diawali dari tumbuhnya
minat baca, kemudian menjadi gemar dan cinta membaca, akhirnya memelihara dan
mengembangkan minat baca itu menjadi suatu yang bermanfaat. Paling tidak bagi
individu yang bersangkutan akan menambah pengetahuan, memperoleh ketrampilan,
dan memperluas wawasan. Generasi
cerdas dan cinta membaca pada gilirannya juga akan memajukan peradaban bangsa
itu.
Menumbuhkan minat dan cinta membaca
sesungguhnya dapat dilakukan oleh siapa saja mulai dari diri pribadi, keluarga
atau orangtua, sekolah, dan masyarakat. Pemerintah hanya berperan sebagai
motivator, fasilitator, dan regulator. Oleh sebab itu upaya pemerintah untuk
memasyarakatkan budaya baca tidak cukup hanya dengan mendirikan perpustakaan
ataupun dengan memfasilitasi berdirinya perpustakaan pribadi seperti sudut baca
dan taman-taman bacaan masyarakat, tetapi perlu ditimbulkan suatu semangat,
gerakan, dan tekad yang membangkitkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat
terhadap pentingnya membaca.
Apakah sampai sekarang ini kegiatan taman membaca di sana masih di lakukan?
ReplyDelete