Saturday, October 14, 2023

Perpustakaan Umum Daerah Mulai Ditinggalkan

Di era digital saat ini Perpustakaan Umum Daerah mulai sepi, masyarakat mulai meninggalkan perpustakaan karena mereka memiliki fasilitas akses terhadap sumber informasi yaitu internet. Bahkan mereka memiliki kemampuan memilih sumber informasi yang sesuai kebutuhannya. Pertanyaannya masih Perlukah kehadiran perpustakaan dan pustakawan nya.?  Jawabannya tentu masih perlu karena sesuai amanat undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pemerintah wajib menyediakan fasilitas perpustakaan persoalannya adalah Apakah pustakawan nya memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi mengantisipasi dan menanggapi dengan cepat perubahan kebutuhan pemustaka (pengguna perpustakaan). Hal ini penting segera ditangani oleh pustakawan, dan jika tidak maka perpustakaan akan benar-benar ditinggalkan dan tentunya merugikan uang negara, ada beberapa upaya yang harus dilaksanakan oleh pustakawan sebagai amanat SNP (Standar Nasional Perpustakaan Umum) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Standar Nasional Perpustakaan Kabupaten/Kota  tentunya SNP  sebagai amanat untuk melaksanakan ketentuan Pasal 51 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, perlu menyusun standar nasional perpustakaan kabupaten/kota. SNP dimaksud  mencakup:
a. standar koleksi perpustakaan;
b. standar sarana dan prasarana perpustakaan;
c. standar pelayanan perpustakaan;
d. standar tenaga perpustakaan;
e. standar penyelenggaraan perpustakaan; dan
f. standar pengelolaan perpustakaan.
Berikut hal-hal yang sering tidak dipenuhi oleh pejabat pengelola perpustakaan.
  1.  Pemutakhiran koleksi, Pengadaan bahan pustaka umumnya hanya buku lama yang tidak menarik bagi pemustaka. 
  2.   Promosi perpustakaan, perpustakaan daerah saat ini belum melaksanakan promosi, terutama promo via media sosial. dengan konten yang benar-benar di butuhkan oleh pemustaka.
  3.  Tidak adanya "Diversifikasi Layanan" terutama inovasi layanan yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat.
  4.    Program inklusi sosial tidak dapat dijalankan karena kendala ketersedian SDM Dinas Perpustakaan tidak mendukung.

Demikian terima kasih . . .


Tuesday, October 10, 2023

TIPS DAN TRIK MENGHADAPI LOMBA PERPUSTAKAAN TAHUN 2024

Lomba perpustakaan tingkat provinsi maupun nasional menjadi sebuah panggung prestasi yang sangat penting bagi Perpustakaan SMA SMK Madrasah Aliyah. Untuk meraih kesuksesan dalam kompetisi ini, dibutuhkan upaya dan persiapan yang matang lebih awal. Dalam upaya memenangkan kompetisi ini, diperlukan sinergi antara kepala sekolah, seluruh guru, seluruh elemen perpustakaan, pustakawan ahli, serta berbagi pengalaman dengan perpustakaan yang telah mengikuti lomba sebelumnya.

Program pemberdayaan perpustakaan harus menjadi pilar utama dalam langkah ini, dan program tersebut harus didasarkan pada kebijakan yang mengikuti arahan benahi literasi sebagaimana tercatat dalam raport pendidikan. Semua langkah ini sejalan dengan komponen penilaian perpustakaan yang sejajar dengan IASP dan IKM.

Pengetahuan tentang instrumen penilaian tahun sebelumnya memungkinkan perpustakaan untuk merancang strategi yang lebih terfokus. Misalnya, jika lomba sebelumnya memberikan penekanan pada aspek tertentu, seperti penggunaan teknologi atau keragaman koleksi, perpustakaan dapat mengarahkan upaya perbaikan pada area ini. Dengan demikian, perpustakaan dapat berkompetisi lebih efisien dan lebih efektif. (Instrumen Penilaian Tahun 2023 Download Disini)

Dalam persiapan menghadapi lomba perpustakaan, perlu menjadikan kinerja perpustakaan sebagai fokus utama. Kinerja yang konsisten minimal satu tahun sebelum kompetisi menjadi kunci keberhasilan. Terutama, perlu ditekankan implikasi positif terhadap pembelajaran dan penguatan karakter. Penilaian akan dilakukan melalui aspek-aspek seperti jumlah pengunjung, sirkulasi koleksi, ketersediaan koleksi, serta dukungan terhadap program ekstrakurikuler, seperti Program P5, dan lainnya.

Salah satu langkah penting adalah menyediakan data dan bukti dukung yang relevan lebih awal. Data-data seperti kunjungan, koleksi, penggunaan layanan, dan inovasi perpustakaan perlu terdokumentasi selama satu tahun sebelumnya. Hal ini akan memudahkan pengukuran dan menunjukkan komitmen perpustakaan dalam mencapai prestasi.

Tidak kalah pentingnya, penggunaan aplikasi otomasi perpustakaan dan pemanfaatan URL yang tersedia harus konsisten dan optimal. Kebijakan ini telah menjadi pembeda antara perpustakaan kita dengan perpustakaan lain, sehingga perlu diperhatikan secara serius. jika tidak kita sulit meraih posisi puncak.

Terakhir, pentingnya berkonsultasi dengan IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia)  Provinsi Gorontalo untuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman mereka dalam mengelola perpustakaan yang efisien dan efektif. Pustakawan ahli IPI dapat memberikan wawasan tentang strategi terbaik dalam mengorganisasi koleksi, mengelola kunjungan pengunjung, serta menggunakan teknologi otomasi perpustakaan yang tepat. Dengan berdiskusi bersama pustakawan ahli, Perpustakaan SMA SMK Madrasah Aliyah dapat mengidentifikasi kelemahan dan potensi perpustakaan yang dapat dioptimalkan.

Dengan menjalankan langkah-langkah ini secara komprehensif, dan dengan konsultasi bersama pustakawan ahli serta berbagi pengalaman dengan perpustakaan yang telah mengikuti lomba, Perpustakaan SMA SMK Madrasah Aliyah dapat meningkatkan peluang meraih sukses dalam lomba perpustakaan tingkat provinsi dan nasional. Kita harus selalu mengingat bahwa perpustakaan adalah jendela pendidikan yang penting, dan kesuksesan perpustakaan akan membawa dampak positif pada pendidikan kita. Mari bersama-sama berjuang untuk meraih prestasi dalam dunia perpustakaan!

(YH101023)

Membangun Database Perpustakaan

 Apa itu database Perpustakaan ?

Database perpustakaan adalah sistem komputerisasi yang digunakan untuk mengelola koleksi buku, jurnal, video pembelajaran, surat kabar, dan sumber daya lainnya yang ada di perpustakaan. Database perpustakaan menyimpan informasi tentang koleksi yang tersedia, seperti judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, dan jumlah eksemplar.

Database perpustakaan juga digunakan untuk mengelola peminjaman buku, mencatat pengembalian buku, dan mengatur pemesanan buku. Sistem ini juga dapat digunakan untuk mencari informasi tentang buku yang tersedia di perpustakaan, mengelola data anggota perpustakaan, dan menyimpan data transaksi perpustakaan.

   Database perpustakaan dapat diakses secara online, sehingga siswa, guru, dan staf sekolah dapat mencari informasi tentang koleksi yang tersedia di perpustakaan 

   Database perpustakaan tertuang dalam aplikasi open source seperti Inlislite atau SLIMS.

Banyak pertanyaan tentang "Apakah pembangunan database dapat didanai melalui dana BOS" karena wujudnya adalah aplikasi di mana dalam juknis BOS dilarang membeli aplikasi.

Tentu saja jawabannya bisa sebab yang bayar adalah jasa tenaga ahli pembuatan database perpustakaan. Jadi bukan aplikasi, sebab kita bisa dapatkan aplikasi gratis di internet, Jadi yang dibayar bukan aplikasi tapi jasa tenaga ahli pembuatan database dan instalasi sistem pendampingan entry data dan cara pengoperasiannya.

Pengalaman penulis bergabung dengan komunitas SLIMS Gorontalo melakukan kegiatan belajar bersama dan mengembangkan perpustakaan umumnya tidak tuntas dan hal ini terkendala dengan pembangunan database yaitu pekerjaan entry data buku, entry anggota, membuat label, membuat bercode serta mencetak kartu anggota perpustakaan yang membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Sehingga tidak heran jika ratusan pengelola perpustakaan sekolah yang telah mempelajari SLiMS atau Inlislite dan sudah online pengelola perpustakaan tidak mampu membuat database sampai dengan tuntas. alias ada aplikasinya namun kosong datanya (BO Gaya)

Untuk mengatasi hal tersebut kami dari komunitas telah berupaya mendirikan perusahaan yang bergerak dalam penyediaan jasa tenaga ahli pembangunan database, serta mendirikan toko online SIPLah

SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah) adalah sistem elektronik yang digunakan untuk melakukan pengadaan barang/jasa oleh satuan pendidikan yang diakses melalui laman siplah.kemdikbud.go.id. Secara teknis laman SIPLah adalah portal, sehingga membutuhkan akun untuk login ke dalam system/aplikasi. Akun untuk login pada SIPLah mengambil akun aktif dari system pendataan Dapodik, atau Single Sign On (SSO).

SIPLah. tinggalkan komentar untuk konsultasi

 INOVASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH/ MADRASAH DI ERA DIGITAL

Oleh: Siti Yustiah Adyani (Pustakawan Unbita Gorontalo)

Inovasi perpustakaan sekolah adalah cara untuk meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan siswa, guru, dan staf sekolah. Beberapa contoh inovasi perpustakaan sekolah yang dapat dilakukan adalah:

  1. Penggunaan teknologi digital: Menyediakan akses ke sumber daya digital seperti e-book, audiobook, database, dan sumber daya online lainnya, selain menyediakan akses internet yang cepat dan stabil.

  2. Pembelajaran berbasis teknologi: Menyediakan program-program pembelajaran berbasis teknologi, seperti tutorial online, webinar, dan MOOC (Massive Open Online Course), serta menyediakan perangkat teknologi seperti tablet dan laptop untuk siswa.

  3. Layanan mobile: Menyediakan layanan mobile seperti aplikasi perpustakaan (SLIMS, Inlislite, dll) yang memudahkan siswa untuk mencari buku, meminjam buku, dan mengecek status peminjaman buku.

  4. Koleksi yang adaptif: Menyediakan koleksi buku yang sesuai dengan minat siswa dan program pembelajaran sekolah, serta menyediakan buku-buku yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.

  5. Penggunaan realitas virtual: menyediakan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan dengan menggunakan realitas virtual.

  6. Penggunaan inteligensi buatan: menggunakan teknologi inteligensi buatan untuk meningkatkan pengalaman pengguna perpustakaan, seperti memberikan rekomendasi buku, mengatur katalog perpustakaan, dan membantu dalam pembelajaran.

  7. Layanan pembelajaran jarak jauh: Menyediakan layanan pembelajaran jarak jauh yang memungkinkan siswa untuk belajar dari mana saja, seperti video tutorial, webinar, dan konsultasi online.

  8. Penggunaan sosial media: Menggunakan sosial media untuk mempromosikan perpustakaan dan menyediakan layanan seperti reservasi buku dan pemesanan buku.

Inovasi perpustakaan sekolah dapat membantu perpustakaan sekolah menjadi lebih efektif dan efisien, serta memenuhi kebutuhan siswa, guru, dan staf sekolah yang semakin meningkat

Baca juga

Wednesday, September 27, 2023

TANTANGAN BACA BUKU BER-QR" (Upaya Pemberdayaan Perpustakaan melalui Inovasi: Memanfaatkan Teknologi untuk Membaca) Oleh Yusron Humonggio,

 A.      Latar belakang


Conker AI adalah platform berbasis kecerdasan buatan yang memudahkan guru, dosen, dan pembuat konten pendidikan dalam pembuatan kuis dan tes secara otomatis. Dengan kemampuan analisis teks yang mendalam, Conker AI dapat menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi pembelajaran dari berbagai sumber daya, seperti buku atau materi pelajaran. Ini termasuk berbagai jenis pertanyaan, mulai dari pilihan ganda hingga isian singkat, yang membuatnya cocok untuk menciptakan kuis yang beragam. Platform ini tidak hanya memungkinkan pengajaran yang lebih interaktif dan pemantauan perkembangan siswa yang efisien, tetapi juga dirancang agar mudah digunakan, menghemat waktu berharga pendidik dalam proses pembuatan kuis. Dengan Conker AI, para pendidik dapat fokus pada pengajaran yang lebih baik dan lebih efisien.

B.  Tujuan Dan Manfaat

Tujuan mendorong minat baca siswa SMP/M.Ts dan SMA/SMK/MA, meningkatkan partisipasi dalam kegiatan perpustakaan, dan mengembangkan keterampilan literasi mereka. Adapun manfaat Inovasi seebagai berikut:

ü Mendorong siswa untuk membaca lebih banyak dan beragam jenis buku.

ü Mengembangkan keterampilan literasi, pemahaman membaca, dan pemikiran kritis siswa.

ü Memanfaatkan teknologi (QR code dan Google Form) untuk meningkatkan keterlibatan siswa.

ü Membangun komunitas pembaca di sekolah.

ü Inovasi "Tantangan Baca QR" ini dapat menjadi cara yang menyenangkan dan interaktif untuk memotivasi siswa untuk membaca lebih banyak dan merangsang minat literasi mereka. Dengan berjalannya waktu, Anda dapat meningkatkan dan menyesuaikan program ini sesuai dengan kebutuhan dan umpan balik siswa

C.      Langkah-langkah Implementasi:

1. Seleksi Buku Tantangan: Setiap bulan atau sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, perpustakaan memilih buku-buku yang akan menjadi tantangan baca. Buku-buku ini harus bervariasi dalam genre dan tingkat kesulitan untuk menarik berbagai minat siswa.

2.  Menghubungkan QR Code dengan Google Form: Setiap buku tantangan dilengkapi dengan QR code yang terpasang di dalamnya. QR code ini akan mengarahkan pembaca ke Google Form yang berisi kuis atau pertanyaan seputar buku tersebut.

3. Membuat Kuis dengan Mudah: Conker AI dirancang khusus untuk membantu Anda, para pendidik, dalam membuat kuis secara otomatis. Anda tidak perlu lagi menghabiskan berjam-jam untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan materi pelajaran. Conker AI akan melakukannya untuk Anda dengan cepat dan efisien.


4.    Isi Kuis dan Informasi di Google Form:

    Google Form harus berisi pertanyaan-pertanyaan yang relevan tentang buku, seperti sinopsis, karakter, tema, dan pesan yang ingin disampaikan pengarang. Selain itu, sisipkan juga pertanyaan pribadi yang memungkinkan siswa untuk berbagi pendapat dan pemikiran mereka tentang buku tersebut.

5.    Pengumuman Tantangan: 

     Setelah buku tantangan dan QR code siap, perpustakaan harus mengumumkan tantangan tersebut kepada siswa melalui berbagai saluran seperti papan pengumuman, email, situs web sekolah, dan media sosial.

6.    Partisipasi Siswa: Siswa diundang untuk membaca buku tantangan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Setelah membaca, mereka dapat memindai QR code yang terdapat di buku dengan menggunakan ponsel cerdas mereka.

7.    Pengisian Google Form: Setelah memindai QR code, siswa akan diarahkan ke Google Form yang berisi kuis. Mereka harus menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jujur dan penuh perhatian. Penghargaan dan Pengakuan: Berikan penghargaan atau pengakuan kepada siswa yang berhasil menyelesaikan tantangan dengan baik. Ini bisa berupa sertifikat, hadiah kecil, atau pengumuman publik di dalam sekolah.

8. Evaluasi dan Pembaruan: Setelah setiap tantangan selesai, lakukan evaluasi untuk menilai efektivitas inovasi ini. Ambil masukan dari siswa, guru, dan staf perpustakaan untuk memperbaiki dan menyempurnakan program ini.

D.      Penutup:

"Inovasi Tantangan Baca QR" adalah langkah progresif dalam memperkuat literasi siswa dan mendorong minat baca mereka. Dengan dukungan teknologi yang cerdas, program ini membantu membangun landasan literasi yang kuat bagi siswa SMP/MTs dan SMA/SMK/MA. Kami yakin bahwa dengan keseriusan dalam implementasi dan keterlibatan aktif dari siswa, guru, dan staf perpustakaan, program ini akan menjadi sarana yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Semoga program ini dapat menginspirasi minat baca yang berkelanjutan, memperkaya pemahaman membaca, dan membentuk generasi yang cerdas dan berpengetahuan luas. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik untuk masa depan yang lebih cerah.

Saturday, September 23, 2023

Perpustakaan Germas Desa Iloponu Raih Penghargaan Nasional dalam Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Gorontalo, 23 September 2023 - Perpustakaan Germas Desa Iloponu yang terletak di Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, berhasil memperoleh penghargaan prestisius dalam Kategori Inovasi dan Kreasi Pelibatan Masyarakat Terbaik 2023 pada acara Peer Learning Meeting National Program TPBIS (Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial). Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, yang diwakili oleh Pustakawan Ahli  Utama  Ibu Woro Titi Haryanti, dalam sebuah acara yang megah di The Alana Hotel and Convention Center Jogjakarta pada Kamis, 21 September 2023.

Ini bukan kali pertama Perpustakaan Germas Desa Iloponu meraih penghargaan tingkat nasional dalam program yang sama. Pada tahun 2022, perpustakaan ini juga berhasil meraih penghargaan serupa dalam acara yang diadakan di Hotel Vasa, Surabaya, Jawa Timur. Penghargaan tersebut menegaskan komitmen dan keunggulan perpustakaan ini dalam mendorong transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di Indonesia.

Bapak Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo, Ridwan Hemeto, SH. M.M., ketika di hubungi "Pustakawan Gorontalo" mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian prestasi luar biasa Perpustakaan Germas Desa Iloponu Kec. Tibawa Kab. Gorontalo. Ia juga mengingatkan agar perpustakaan lainnya tetap eksis dalam melaksanakan Program TPBIS, dengan harapan bahwa prestasi ini akan menjadi inspirasi bagi perpustakaan-perpustakaan lainnya di Provinsi Gorontalo.

Perpustakaan Germas Desa Iloponu telah membuktikan bahwa perpustakaan dapat menjadi pusat inovasi dan partisipasi masyarakat yang kuat. Dengan komitmen yang kuat terhadap inklusi sosial dan kreativitas dalam melayani masyarakat, mereka telah menjadi teladan dalam dunia perpustakaan di Indonesia. Penghargaan ini merupakan bukti nyata bahwa upaya mereka telah diakui dan diapresiasi oleh perpustakaan nasional.

Penghargaan ini semakin menegaskan bahwa perpustakaan bukan hanya tempat untuk membaca, tetapi juga adalah sumber inspirasi, inovasi, dan inklusi sosial yang sangat penting dalam memajukan masyarakat dan negara. Selamat kepada Perpustakaan Germas Desa Iloponu atas prestasinya yang luar biasa ini, semoga dapat terus menginspirasi perpustakaan-perpustakaan lainnya di Provinsi Gorontalo. “pungkasnya”

YH-Perpus_Loponu 23/09/23


Thursday, June 18, 2020

Tagline "Indonesia tatanan kehidupan baru" Tatanan Perpustakaan Baru

Memasuki tahun 2020 kita dihadapkan dengan pandemi Corona yang mewabah di seluruh dunia termasuk negara dan daerah kita yang tercinta ini. Banyak hal yang berubah termasuk penyelenggaraan pendidikan di sekolah/ Perguruan tinggi, Pertanyaannya bagaimanakah dengan perpustakaan kita?,  Bagaimanakah dengan perpustakaan sekolah/PT. Apakah telah melakukan perubahan ?.
Dari hasil diskusi dan webinar antara pustakawan dan mahasiswa jurusan perpustakaan menyimpulkan bahwa "Pustakawan dan mahasiswa jurusan perpustakaan harus melakukan perubahan, kita harus beradaptasi, kita harus melakukan kerja-kerja inovatif agar perpustakaan kita tetap eksis dalam melayani pemustaka. Itulah beberapa kesimpulan dari hasil  akhir diskusi panjang para pustakawan dan mahasiswa calon pekerja perpustakaan/ menager informasi. Dan jika kita tidak melakukan perubahan tidak melakukan kerja kerja inovatif maka bersiaplah kita untuk ditinggalkan. Dan tergilas oleh derunya perubahan.
Berikut ini contoh inovasi implementasi perubahan layanan perpustakaan desa dan sekolah pada pendemi Covid19
Ingin mencoba Klik Disini
Ayo ini inovasi kami, makna inovasimu.
#Pustakawan berkarya