Saturday, November 11, 2017

Pemberdayaan masyarakat desa melalui pengembangan minat baca dan perpustakaan desa

Kita menyadari bahwa menumbuhkan budaya baca di kalangan masyarakat bukanlah suatu pekerjaan mudah dan dapat dilaksanakan dalam waktu singkat karena terkait dengan kultur masyarakat kita yang meletakkan informasi sebagai sesuatu yang belum dirasakan penting dalam kehidupannya
Membeli buku belum dipandang sebagai suatu tindakan yang bermanfaat karena mereka masih terdesak oleh kebutuhan domestik yang bersifat keseharian. Oleh karena itu di sebagian masyarakat kita muncul pemikiran daripada memanfaatkan uang untuk membeli buku lebih baik digunakan uangnya untuk keperluan lain yang menurut mereka lebih mendesak dan bermanfaat.
Persoalan lain yang menjadi kendala dalam peningkatan budaya baca masyarakat diantaranya masih tingginya harga buku sulitnya memperoleh buku terutama bagi masyarakat pedesaan dan kurang Tersedianya pusat taman taman bacaan atau perpustakaan, kalaupun ada perpustakaan kondisinya tidak menarik dan kurang nyaman. Belum lagi ketersediaan materi pustaka yang kurang memenuhi harapan masyarakat dan alasan klasik lainnya adalah faktor kemiskinan yang masih melanda sebagian masyarakat. Bomobaca ombongo palapolango.
Dalam kaitan dengan peningkatan kemampuan masyarakat dan penyediaan berbagai informasi inilah Pemerintah desa di Kabupaten Gorontalo mulai membangun perpustakaan desa. Perpustakaan desa dapat menjadi Wahana bagi upaya mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya masyarakat desa melalui sumber bacaan untuk pembelajaran seumur hidup. Langkah ini sekaligus menjawab masalah rendahnya minat baca di masyarakat dan sebagian besar berada di desa-desa jauh dari kawasan perkotaan karena masyarakat di pelosok pedesaan sulit untuk akses perpustakaan selama ini hanya berjalan ibukota kabupaten
 dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa khususnya peningkatan kualitas sumber daya manusia maka peran dan fungsi perpustakaan Desa sangatlah menentukan perpustakaan desa seyogianya dapat berperan dalam mengembangkan minat baca masyarakat desa. Untuk itu perpustakaan desa dapat berperan dalam
(Pertama) mendorong warga masyarakat agar dapat bersikap positif terhadap pembaca sehingga menimbulkan minat masyarakat pembaca. Kegemaran membaca ini kemudian akan menjadi kebiasaan. Langkah konkrit untuk memotivasi masyarakat itu, misalnya secara berkala perpustakaan Desa menyelenggarakan Jambore membaca lomba membaca lomba mengarang dan lomba mendongeng
(Kedua) hendaknya perpustakaan Desa memiliki buku atau bahan bacaan yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan lokal, pertanian, tentunya jenis-jenis bacaan dalam perpustakaan desa adalah yang berkaitan dengan produk dan produktivitas pertanian dan sebagainya
(Ketiga) perpustakaan Desa harus berprinsip bahwa "buku ke masyarakat" misalnya dengan mengembangkan kelompok pembaca di masyarakat, memberikan penyuluhan secara rutin tentang fungsi perpustakaan dan mengintegrasikan kegiatan pemberdayaan dengan kegiatan perpustakaan,  antara Posyandu di perpuatakaan, penyuluhan pertanian, kegiatan KB di perpustakaan. dll.
(Keempat) fisik perpustakaan Desa tidak harus menempati gedung tersendiri, namun yang lebih diperlukan adalah lokasinya mudah dijangkau masyarakat. dan menjadikan Perpustakaan Desa Sebagai Pusat Informasi ... Semoga Yusron