

Kunjungan pemustaka dapat ditingkatkan dengan mempromosikan keberadaannya, walau tentunya dengan bentuk program dan metode yang berbeda-beda, tergantung pada jenis perpustakaan, jenis layanan perpustakaan ataupun sektor pengguna yang dilayani.
Program gemar membaca adalah salah satu bentuk
promosi perpustakaan yang perlu dilakukan oleh perpustakaan bersama-sama dengan
seluruh unsur masyarakat agar timbul kebiasaan dan kegemaran membaca dan
memperoleh informasi.
BENTUK-BENTUK
PROMOSI PERPUSTAKAAN
1. PUBLISITAS
Publisitas adalah salah satu alat promosi yang
ampuh dan murah untuk
memperkenalkan keberadaan perpustakaan termasuk jasa/produk yang ditawarkan melalui
berita di media penerbitan
seperti surat kabar dan majalah maupun
melalui radio, televisi ataupun internet (sosmed). Tak perduli jenis perpustakaan apapun, penggunaan bentuk publisitas untuk promosi perpustakaan dapat menjangkau masyarakat
pendengar/pembaca yang cukup luas karena
banyak dibaca , didengar dan ditonton orang.
Publisitas dapat dilakukan dalam pelbagai bentuk
seperti : “press release” dalam rangka pembukaan ataupun penutupan acara
pameran, lomba, kursus dsb, yang diselenggarakan perpustakaan, ulasan/tanggapan
suatu masalah dengan mengaitkan pada salah satu jasa layanan perpustakaan,
artikel ilmiah, perkenalan produk/jasa
baru, wawancara, diskusi /bedah buku hingga ceritera dan program-program khusus
seperti drama dan film ceritera maupun acara “story telling” dsb.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam melaksanakan publisitas adalah :
menjalin hubungan baik dengan media massa,
penentuan sasaran dan jangka waktu publisitas, menentukan ide serta
media yang sesuai, disampaikan dalam bentuk yang singkat, sederhana dan menarik
2. IKLAN
Berbeda
dengan publisitas yang biasanya cuma-cuma., iklan memerlukan biaya untuk pembuatannya. Publisitas kurang dapat dikendalikan oleh perpustakaan,
karena adanya penyuntingan dan
ketergantungan pada media untuk bersedia memuat atau tidak Iklan dapat direncanakan dan dikendalikan
dalam hal-hal yang ingin disampaikan, bagaimana dan kapan
disampaikan dsb.
Iklan dapat disampaikan dalam bentuk media
cetak seperti surat edaran, brosur,
buletin poster ataupun papan pengumuman. Media massa baik dalam bentuk cetak
maupun elektronik seperti surat kabar, majalah, radio dan televisi, atau multi
media seperti CD-ROM, internet dsb juga merupakan media yang ampuh jika
dilakukan sesuai dengan pesan yang diinginkan
Iklan dapat pula berupa suvenir seperti
buku tulis, alat tulis, kalender, pembatas buku dsb, yang dapat
dibagikan secara cuma-cuma, hadiah ataupun dijual.
Langkah-langkah yang perlu dilalui adalah: memilih
dan menentukan media yang tepat untuk iklan yang kita kehendaki, memilih dan
menentukan tema, menentukan struktur pesan,
dan menentukan kerangka isi.
3. KONTAK PERORANGAN
Promosi
dengan menggunakan cara kontak pribadi, merupakan bentuk yang paling
ampuh diantara bentuk-bentuk promosi yang lain karena dapat meningkatkan hubungan antara staf perpustakaan dan
konsumen. kebutuhan, kebiasaan, minat serta pribadi pengguna dapat lebih
diketahui, lebih jelas, sehingga layanan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna. Pengertian, dukungan, masukan serta kerjasama dapat diharapkan dalam
Mengembangkan layanan perpustakaan.
Kontak pribadi dapat dilakukan melalui ceramah,
peragaan atau demo, diskusi, wawancara, forum terbuka , ataupun layanan yang
ramah dari masing-masing staf
perpustakaan . Kontak-kontak informal,
seperti rapat dengan unit lain, keterlibatan dalam organisasi profesi,
atau merangkap jabatan lain, dsb, dapat
pula menjadi ajang promosi dalam bentuk kontak pribadi. Melalui kontak pribadi
ini, dapat dikumpulkan profil pengguna yang dapat dijadikan salah satu pegangan
dalam mengetahui kebutuhan pengguna.
4. INSENTIF
Insentif adalah suatu pemberian yang bernilai, baik berupa uang , barang
ataupun sikap yang dimaksudkan untuk mendorong perubahan sikap konsumen.
Insentif ini ditujukan baik bagi yang
kurang bermotivasi atau justru diberikan pada yang sudah menggunakan
untuk dapat memberi motivasi pada yang
kurang termotivasi maupun untuk lebih meningkatkan motivasi bagi yang
bersangkutan.
Termasuk dalam insentif ini adalah pemberian
penghargaan /hadiah pada peminjam terbanyak, wawancara khusus bagi pengguna
aktif , publikasi karya pengguna dalam media,
memberikan kemudahan dalam perolehan layanan, misalnya memberikan jasa
penelusuran gratis untuk peminta jasa selama bulan-bulan tertentu dsb.
Hal yang perlu dipikirkan adalah: menentukan siapa
yang akan diberi insentif, bentuk
insentif , besar insentif serta waktu pemberian insentif.
5. SUASANA
DAN LINGKUNGAN PERPUSTAKAAN
Dimana perpustakaan berada atau bagaimana
perpustakaan diatur merupakan hal yang dapat mempromosikan perpustakaan atau
malah menjauhkan pengguna dari perpustakaan.
Walaupun secanggih dan selengkap apapun layanan dan
koleksi perpustakaan, kalau perpustakaan ditempatkan jauh di batas kota, di pojok bangunan, di
daerah yang kurang aman serta dilengkapi dengan penataan ruangan yang gelap,
pengap, kotor dan semrawut, pasti perpustakaan akan segan dikunjungi.
Termasuk dalam promosi bentuk ini adalah, pemilihan
tempat yang strategis serta dalam lingkungan aman, bentuk bangunan yang tidak
terkesan kotor dan jelek, penataan ruangan yang sesuai dengan perlaku pengguna,
fungsi serta keindahan, disamping tentunya rambu-rambu yang jelas dalam
menunjukkan lokasi koleksi dan layanan.
6. PROGRAM KHUSUS PERPUSTAKAAN
Selain bentuk-bentuk promosi yang dilakukan diatas,
perpustakaan dapat merencanakan program-program khusus yang dapat dilakukan
sebagai program berkesinambungan ataupun program dengan tema khusus atau dalam
pelaksanaan proyek-proyek khusus. Walaupun Program-program ini dapat dilakukan
dengan memanfaatkan kombinasi dari bentuk-bentuk program komunikasi diatas
secara terintegrasi, program ini sendiri juga merupakan suatu bentuk promosi.
Beberapa bentuk program khusus seperti pembentukan klub/organisasi “Sahabat
Perpustakaan”, Program Magang perpustakaan, Program gemar Membaca, Lomba,
Bimbingan Pemakai dan sebagainya merupakan contoh-contoh program khusus yang dilakukan baik untuk meningkatkan citra
perpustakaan serta meraih pelanggan.
PROGRAM GEMAR
MEMBACA SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PROMOSI
Program gemar membaca bukan hanya menjadi tanggung
jawab dan kewajiban perpustakaan tetapi seluruh unsur masyarakat, baik
langsung seperti pemerintah , sekolah ,
perpustakaan ataupun lembaga tidak langsung seperti penerbit, toko buku , orang
tua bahkan lembaga profit sekalipun. Agar terbentuk masyarakat yang gemar
membaca, masing-masing unsur masyarakat diatas perlu sadar dan melaksanakan
sesuai dengan kemampuan dan peranannya. Kerjasama dan usaha bersama secara
berkesinanbungan akan sangat menunjang dalam terciptanya masyakat yang gemar
membaca.
Seperti
dikatakan diatas program gemar membaca dapat dilaksanakan berbeda-beda antara
satu instansi dengan instansi yang lain,
tetapi pada umumnya dilakukan dengan 4 tujuan yaitu:
1. Mendorong
timbulnya rasa suka pada kegiatan membaca
Rasa suka ini akan timbul melalui pengalaman yang
panjang dan manis serta adanya keterlibatan
secara terus menerus. Pengalaman dapat didapat melalui banyaknya
kesempatan-kesempatan melihat keberadaan buku di rumah, perpustakaan, toko
buku, kelas dsb, menerima buku sebagai hadiah, ataupun kegiatan-kegiatan membaca, dibacakan atau membicarakan. Rasa
suka dapat menular dari orang tua,guru , teman ataupun pustakawan yang suka
membaca.
2. Mengajarkan
kemampuan untuk mengintepretasikan bahan
bacaan
Luasnya kesempatan dalam membaca dapat menimbulkan
minat baca, tetapi kemampuan untuk dapat mengerti apa yang dibacakan merupakan
sesuatu yang penting agar dapat memperoleh manfaat dari kegiatan membaca
tersebut. Melalui kesempatan-kesempatan dalam mengekspresikan perasaan dan
pikiran melalui peragaan adegan-adegan dalam bacaan, pemberian
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan bahan bacaan serta tulisan,
penceritaan kembali dsb, akan tergali keterkaitan antara arti tiap bacaan
dengan latar belakang pengalaman individu
yang apda akhirnya menuntun kearah kemampuan untuk menginterpretasikan
bahan bacaan.
3.
Mengembangkan pengertian akan
jenis-jenis bahan bacaan
Melalui diskusi, ceramah, seminar dsb, dapat digali
pengenalan mengenai jenis-jenis bahan
Pustaka baik dalam bentuk cetak maupun
elektronis, gaya penulisan, pengarang,
editor dsb.
4.
Mengembangkan apresiasi terhadap karya tulis
Dengan memberikan kesempatan-kesempatan diskusi
ataupun aktivitas kreatif seperti drama, membaca, menggambar cerita dsb, dapat
ditingkatkan apresiasi secara bertahap sbb:
q menikmati secara tak sadar
( pembaca hanya diharapkan untuk menikmati jalan
ceritera)
q apresiasi yang
disadari
(pembaca mulai bertanya “mengapa” serta
arti lebih dalam)
q kepuasan yang di sadari
(pembaca mulai mengkaitkan antara bacaan dengan perasaan,
pengetahuan yang telah dimiliki maupun
pengalaman hidupnya)
0 comments:
Post a Comment